Yadupa merupakan salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di bawah Dewan Adat Papua yang mendapat mandat langsung dari masyarakat adat Papua untuk memperjuangkan hak-hak dasar masyarakat adat Papua.
Dalam rencana strategis Yadupa telah ditetapkan tiga isu program yaitu ekonomi, budaya dan lingkungan serta dua isu yaitu Pengembangan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Muda Papua. Program pengembangan masyarakat dilakukan dengan menggunakan pendekatan Pemeriksaan Apresiatif (Appreciative Inquiry) dan Asset-Based Community Development dengan medtode 4D yaitu Discovery (Penemuan), Dream (Mimpi), Design (Merancang), Destiny (Mewujudkan).
Program Pengembangan Masyarakat Adat Papua yang telah diimplementasikan sejak tahun 2010 di tiga kampung (Turu, Sarawandori, Waniwon) di Kabupaten Kepulauan Yapen dan 2015 di empat kampung di Kabupaten Biak dan kemudian di Kabupaten Waropen dan Yalimo
Pendekatan Asset Based Community Development ini digunakan sebagai proses bersama dengan Masyarakat, dimana Masyarakat perlu menemukan potensi apa saja yang ada di Kampungnya. Jadi untuk proses ini Masyarakat tidak melihat masalah tetapi Masyarakat di Kampung diarahkan untuk menemukan apa saja potensi yang ada di alam, apa saja potensi yang dimiliki oleh Manusia yang ada di Kampung. Dari proses penemuan tersebut selanjutnya Masyarakat akan memimpikan apa yang hendak dibuat dengan potensi yang dimiliki sampai merancang menjadi kegiatan yang akan dikerjakan melalui perencanaan masyarakat.
Kegiatan Pelatihan Pengembangan Masyarakat Berbasis Aset adalah salah satu kegiatan yang dirancang oleh YADUPA dengan maksud menolong staf Yadupa dan motivator kampung di Willayah dampingan untuk dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang proses perencanaan pembangunan kampung.
Untuk mencapai kemandirian dari staff dan masyarakat dampingan dalam melakukan monitoring pendampingan dan fasilitasi maka Yadupa telah melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas kepada Staff Yadupa dan masyarakat Kampung dampingan. Selama tiga (3) hari, 30 Maret – 1 April 2023, di Jayapura dengan peserta, staff Yadupa pusat sebanyak empat orang, motifator dari Kab.Sarmi empat orang, Kab.Pania empat orang, Kab.Sorong satu orang dan Kab.Pania empat orang.
Kegiatan ini difasilitasi oleh di supervise oleh Yadupa Pusat dan narasumber Markus Wayeni, materi yang diberikan kepada peserta selama 3 hari dalam bentuk teori dan praktek. Melalui materi tersebut membawa paradigma baru bagi peserta tentang masyarakat sebagai subyek dalam menentukan pembangunan. Pendekatan ini merupakan sebuah proses yang bisa diterapkan di berbagai level (diri sendiri, keluarga, kampung, organisasi, maupun pada level yang lebih luas). Tools yang digunakan oleh Yadupa dalam pelatihan ini sangat mudah dan dapat mendorong masyarakat/peserta untuk mengidentifikasi dan meningkatkan aset yang mereka miliki baik asset materil dan non-materil. Pendekatan ini juga sangat bermanfaat untuk melakukan monitoring perkembangan program di lapangan.
Hasil dari materi dan fasilitasi Yadupa bagi staff dan motivator, selama tiga hari, peserta mendapat pengetahuan baru mengenai pengembangan kampung selain itu peserta juga dapat menggambarkan/mengidentifikasi asset kampung dan kemudian menyusun rencana kerja yang di presentasikan kemudian dibahas secara bersama-sama dengan fasilitator dan peserta lainnya sebagai masukan terhadap rencana kerja yang di susun. Dengan hasil akhir adanya rencana tindak lanjut dari setiap motivator yang terdokumentasi dan siap dikerjakan di wilayah masing-masing setelah kembali dari pelatihan
Harapan dari Yadupa sebagai penyelengaran dan juga pendamping bagi motivator wilayah kerjanya, dapat memantau dan mengevaluasi rencana kerja dan keberlanjutan dari fondasi awal yang sudah dibangun saat ini, sehingga masyarakat/motivator wilayah dampingan dapat mandiri dalam mengelola pemberdayaan yang berkesinambungan di kampungnya. Adapun harapan dari salah satu perwakilan peserta, Mesak Mambraku; materi dan pelatihan ini sangan baik dan menjadi sebuah pengetahuan baru, saya berharap setelah pulang kembali ke raja ampat kami dapat menerapkan model ini di kampung kami dengan melibatkan masyarakat dan pihak lain untuk mengembangan pemberdayaan di kampung kami. (admin 01-04-2023)