Lomba Debat Mahasiswa/i, Kearifan Lokal Budaya Papua sebagai modal dasar Pembangunan Papua

0
708
Sambutan Direktur Yayasan Anak Dusun Papua (YADUPA) sebagai pemangku Pelaksana Lomba Debat Mahasiswa Se Kota Manokwari, Leo Imbiri, di Gedung Serba Guna  Jemaat Maranatha  Manokwari (Foto: Maikel)

Manokwari, YADUPA, 31 Maret – 01 Juni 2019, – Lomba Depat Mahasiswa Se-kota Manokwari dengan Thema”Kearifan Lokal Budaya Papua sebagai Modal dasar Pembangunan”yang diselenggarakan oleh Yayasan Anak Dusun Papua (YADUPA) bersama Generasi Muda Papua Untuk Hak-Hak Adat (GEMPHA), Universitas Papua UNIPA, GENRE yang pertama di  GSG Maranatha Manokwari Papua Barat, pada tanggal 31 Mei   dan 01 Juni 2019, dengan kategori dalam tahapan babak pengisian (semi final) yang diikuti oleh 14 tim dari perwakilan setiap perguruan tinggi di manokwari, Papua, Barat.  Panitia sudah mempersiapkan banyak hal teknis, debat semi final yang sudah lalui pada tanggal 31 mei l lalu.

Kemudian pada tanggal 01 juni babak final, mempertemukan 3 tim. Debat berlangsung dangan sangat ketat, masing-masing saling lembar pertanyaan-pertanyaan yang bagus, saling menjawab dengan bahasa daerah (Bahasa ibu) dan memberikan artinya juga dengan sangat beretika dan memberikan solusinya lagi, sehingga membuat juri sangat sulit pemilih siapa pemenang debat tahun ini yang pertama kali dilakukan di kota manokwari. Namun dengan melihat poin tertinggi dari 3 tim debat ini, juara jatu kepada tim dari Universitas Papua (UNIPA).

Juara 1, Lomba Debat 2019, UNIPA Manokwari

“Mahasiswa adalah sebagai agen perubahan sehingga dengan adanya iven ini,dapat mengacu untuk mengasah kemampuan,bagaimana mereka berargumenasi,bahkan mencari solusi yang terbaik untuk Tanah Papua dan Manusia kedepan”. Melalui debat mahasiwa ini, supaya kita mendorong mahasiswa dan kalangan muda/i papua tidak melukan tanah papua, budaya papua dan kearifan local papua sebagai harga harung yang harus di jaga dan di lestarikan di papua papua dan pada umumnya di dunia ini. Kata Leo, Direktur YADUPA.

Ditempat terpisah ketua tim penguji Thresje Yulianti gasperszi mengatakan bahwa thema yang diangkat ini,sesuai dengan kondisi realitas yang ada di tanah papua. Kata sebagai ketua Juri, tim penguji. “kita ketahui bersama mahasiswa adalah pondasi dan harapan bangsa lebih khususnya di tanah papua ini, lomba debat ini mengacu mahasiswa untuk melihat dari kacamata Ilmiah” harapnya.

Sebagai mahasiswa agen perubahan kita berharap berkopetisi untuk mengembangkan pengetahuan tentang hal-hal yang mendasar di tanah papua.

Juara 2, Lomba Debat 2019 , STIKIP manokwari
Juara 3, Lomba Debat 2019, Universitas Muhamadya Manokwari
Para Dewan Juri, Lomba Debat 2019, Manokwari, Papua Barat

Penulis : Maikel – YADUPA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here